JUMAT, 5 SEPTEMBER 2025

Nasim Khan DPR RI Apresiasi Langkah Prabowo Hapus Utang UMKM Pertanian-Perikanan

BANYUWANGI,news.mediabanyuwangi.com – Kebijakan terbaru dari Presiden Prabowo Subianto terkait penghapusan utang macet bagi UMKM di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan kelautan mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari anggota Komisi VI DPR RI, Ir. H.M. Nasim Khan. Kebijakan ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 yang resmi ditandatangani pada Selasa, 5 November 2024.

Dalam pernyataannya, Nasim Khan menyebut langkah ini sebagai “angin segar” bagi para petani, nelayan, dan pelaku UMKM yang selama ini terbebani oleh utang-utang lama.

Menurutnya, penghapusan utang tersebut akan membuka jalan bagi mereka untuk meningkatkan produktivitas tanpa tekanan finansial yang selama ini menghambat kemajuan.

“Utang yang menumpuk membuat para pelaku sektor ini sulit berkembang. Kebijakan Presiden Prabowo ini akan membantu mendorong ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Nasim di Ruang Fraksi PKB DPR RI, Rabu (6/11/2024).

Senada dengan Nasim, H. Aurangzeb, S.E., Direktur Nasim Khan Indonesia (NKI), juga menyampaikan rasa syukurnya atas kebijakan ini. Ia mengakui bahwa penghapusan utang macet menjadi solusi konkret bagi para petani dan pelaku UMKM di bawah naungan NKI yang selama ini terbebani oleh kredit piutang.

“Ini langkah spektakuler dari pemerintah yang akan memudahkan para pelaku usaha kecil untuk bergerak lebih progresif,” jelas Aurangzeb, yang akrab disapa Bang Anzeb.

Bang Anzeb berharap implementasi kebijakan ini di lapangan sesuai dengan harapan masyarakat dan segera ditindaklanjuti oleh kementerian terkait.

"Kebijakan ini diharapkan bisa benar-benar meringankan beban para pelaku UMKM di sektor pertanian dan perikanan, sehingga mereka dapat lebih berfokus pada peningkatan produktivitas," tambahnya.

Dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo, kebijakan penghapusan utang ini dianggap menjadi langkah strategis dalam menciptakan fondasi ekonomi yang kuat, terutama di sektor pangan dan kelautan yang menopang ketahanan pangan nasional. (Hby/Ron//MB).          



Sebarkan :

Ikuti diskusi dan kirim pendapat anda melalui form di bawah ini.



JUMAT, 5 SEPTEMBER 2025