Pembalap Australia Juarai Tour de Banyuwangi Ijen 2018
news.mediabanyuwangi.com | Minggu, 30/09/2018 11:37
Etape Terakhir ITDBI 2018 di Gunung Ijen (foto : her)
news.mediabanyuwangi.com
— Etape terakhir menjadi penentu Benjamin Dyball sebagai juara umum
International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018, Sabtu (29/9). Pembalap
Australia dari tim St George Continental Cycling tersebut menjadi yang tercepat
di rute Desa Sarongan, akecamatan Pesanggaran - Gunung Ijen sepanjang 127,2 km.
Selisih
waktu 47 detik dari pemenang etape ketiga Jesse Ewart (Tim Sapura) dan Thomas
Lebas (Tim Kinan) 1 menit 4 detik sudah cukup membuatnya tak terkejar di papan
klasemen general classification. Dyball menguasai ITdBI 2018 dengan catatan
waktu total 15 jam 8 menit 7 detik. Berselisih 58 detik dari Ewart dan 1 menit
14 detik dari Lebas.
Seperti
prediksi sebelumnya, tiga pembalap climber terbaik tersebut bertarung
habis-habisan di etape terakhir. Ewart, Lebas, dan Dyball saling menempel sejak
20 kilometer terakhir. Namun, pada 7 km terakhir Dyball meninggalkan Ewart,
pesaing terdekatnya, setelah lebih dulu melewati Lebas.
“Saya
sebenarnya tak berencana attack. Saya hanya fokus pada pace dan ritme saya
sendiri,” kata pembalap 29 tahun tersebut.
Dyball
awalnya mewaspadai Lebas dalam persaingan etape pemungkas mendaki tanjakan
terberat dalam standar federasi balap sepeda dunia, hors categorie, tersebut.
Namun, ternyata bukan Lebas yang menempelnya ketat. Justru Ewart yang sehari
sebelumnya memenangi etape tiga.
“Saya akui saya cukup kaget. Tapi saya
berhasil mengantisipasinya,” katanya.
Kemenangan
Dyball tak hanya mencatatkan namanya sebagai juara umum pada debutnya di ITdBI.
Tapi juga memperpanjang capaian impresif St George Continental di sejumlah race
di Indonesia. Sebab, sebelumnya di Tour de Siak 2018 mereka juga mendominasi
balapan. Mereka merebut juara umum, etape, sekaligus juara tim.
Di ITdBI
2018, tim asal Australia itu kembali mengulanginya.
Selain juara general
classification, mereka menjadi juara tim dan juara etape pertama atas nama
Marcus Culey. Bahkan, kekuasaan Culey di general classification tak tergantikan
sejak kemenangan di hari perdana ITdBI itu sampai akhirnya dikudeta rekannya
sendiri.
Begitu juga
status sebagai raja tanjakan. Gelar King of Mountain diberikan kepada Dyball.
“Kami datang ke Siak dan Ijen dengan perencanaan yang matang. Kami habiskan
seminggu di Taiwan untuk adaptasi cuaca sebelum ke dua ajang tersebut. Kami
juga sangat fokus pada soliditas tim,” kata Dyball.
Tak hanya
persiapan, line up St George juga cukup meyakinkan. Lima pembalapnya adalah
spesialis pemenang general classification. Baik sebagai pembalap all round
(serba bisa) seperti Marcus Culey atau climber tulen seperti Dyball.
Sementara itu, untuk dua kategori
lainnya, pembalap Indonesia Jamalidin Novardianto (PGN Road Cycling Team)
menjadi sprinter terbaik (green jersey). Khusus untuk kategori pembalap
Indonesia terbaik alias red and white jersey, rekan setim Jamalidin, Jamal
Hibatullah, menjadi pembalap Merah Putih terbaik. (her)
Sebarkan :
Ikuti diskusi dan kirim pendapat anda melalui form di bawah ini.